YAYASAN PENDIDIKAN DAN SOSIAL
PERADABAN MULIA
Sebuah peradaban akan berdiri tegak bila dibangun di atas pondasi karakter yang kuat. Karakter tidak muncul begitu saja. Ia harus dibentuk, dikembangkan, dan terus dipelihara.
Pendidikan merupakan cara yang efektif untuk membentuk karakter positif dan menghasilkan insan-insan mulia, yakni sumber daya manusia yang tangguh, kompeten, dan berakhlak baik.
Mereka adalah hasil dari model pendidikan yang baik. Pendidikan yang mengembangkan jati diri manusia secara utuh, meliputi sisi kognisi, afeksi, dan psikomotor.
Model pendidikan seperti tersebut mensyaratkan sebuah sistem yang terencana, berkesinambungan, dan terukur. Pendidikan dasar mempunyai peranan penting dalam pembentukan karakter. Pada masa ini anak membutuhkan dukungan sekolah dan orangtua untuk menyediakan sarana dan kegiatan belajar yang menarik, menantang, dan merangsang keingintahuan. Anak butuh pendampingan supaya mereka menjadi pribadi yang percaya diri, empatik, persisten, influen, dan berjiwa pemimpin.
Pengembangan karakter terus dilakukan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Ditingkat sekolah lanjutan, anak harus mampu belajar secara mandiri, dan juga bisa bekerjasama dalam pemecahan masalah. Dengan demikian, anak belajar mengembangkan kemampuan dasar mereka sekaligus mengasah keterampilan berpikir kritis dan kreatif.
Inilah waktunya kita bergerak. Pendidikan pada dasarnya bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau lembaga pendidikan saja. Orangtua, masyarakat, dan instansi non-pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk membentuk manusia-manusia yang unggul, yang akan membangun kemajuan masa depan.
Bagi orangtua, ini adalah kesempatan untuk menjalankan kewajiban memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anaknya. Bagi masayarakat, pendidikan yang baik akan menghasilkan warga masyarakat yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berguna bagi orang lain. Bagi perusahaan, sumber daya manusia yang unggul sebagai produk pendidikan yang baik merupakan aset berharga.
Inilah kepentingan kita bersama, yakni meningkatnya kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas ini tentu saja memerlukan investasi. Investasi terbaik dalam hal ini adalah visi pendidikan yang baik melalui kemitraan antara pengelola pendidikan, orangtua, eksekutif bisnis, organisasi swasta, dan pemerintah.
Kemitraan yang didasarkan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Sebuah kerja sama yang bertujuan menghasilkan sumber daya manusia yang unggul.
PROFIL YAYASAN
Yayasan Peradaban Mulia ini dibentuk dengan semangat kasih sayang terhadap anak. Hal tersebut diwujudkan dengan memberikan kesempatan mendapatkan pendidikan yang terbaik. Yayasan ini berazaskan Islam dengan sistem manajemen yang bersifat terbuka, akuntabel, modern, dan demokratis sehingga menjadi yayasan yang amanah, sehat, efisien, kreatif, dan produktif.
Yayasan didirikan pada 27 Maret 2013, dengan akta notaris nomor 1156, sekaligus dengan pengesahan dari kemenhukam. Yayasan Peradaban Mulia beralamat di Jl. Bobojong RT02 RW15 Cipageran Kota Cimahi 40511, Jawa Barat.
PENGURUS YAYASAN
DEWAN PEMBINA
DEWAN PENGAWAS
DEWAN PENGURUS
Seluruh personil yayasan adalah orang-orang yang telah berpengalaman dalam bidang pendidikan, sosial, keterampilan, dan pelayanan masyarakat.
KEGIATAN YAYASAN
BIDANG PENDIDIKAN
BIDANG SOSIAL
Tidak apa-apa jika sekarang belum apa-apa. Cita-cita besar kami dalam membangun peradaban harus dimulai dari hal yang kecil. Seperti kata pepatah cina: perjalanan seribu mil dimulai dari satu langkah kecil. Kami yakin akan ada pihak-pihak yang peduli dan mendukung usaha ini. Semoga Allah Subhaanahu Wa Ta’ala senantiasa memberikan kemudahan, kekuatan, dan kesuksesan dalam tugas yang mulia ini, serta berkenan mencatatnya sebagai amalan yang terbaik disisi-Nya.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam, para keluarganya, dan para shahabatnya yang mulia. Dan setelah semua usaha ditempuh, kepada Allah-lah kami kembalikan semua.
Selamat bergabung dalam usaha membangun peradaban mulia.
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (QS. An-Nisaa`: 9)